Biaya Paket Liburan ke Luar Angkasa Rp629,45 Miliar
Tuesday 6 January 2015
Add Comment
 |
| Boeing CST-100, pesawat luar angkasa milik Amerika Serikat (Forbes) |
Apa yang terbayang ketika liburan? Bersenang-senang bersama berada di tempat nyaman pastinya. Namun, konsep liburan ini berbeda dengan miliarder Charles Simonyi.
Dilansir laman Forbes, Senin 5 Januari 2015, liburan yang dilakukannya, bahkan tidak memiliki kamar mandi nyaman bersama berkemungkinan membuatnya sakit. Simonyi memilih berlibur ke luar angkasa dengan paket liburan senilai US$50 juta, atau Rp629,45 miliar.
Beberapa miliarder dunia pernah merasakan bagaimana berlibur dengan melakukan perjalanan ke luar angkasa. Satu orang eksekutif mengatakan bahwa setidaknya hingga saat ini, 550 orang tajir jagat pernah berwisata ke luar angkasa. Perjalanan ke luar angkasa beberapa tahun ke depan diprediksi akan lebih gampang.
Hal tersebut, karena beberapa perusahaan asing bersaing buat menciptakan penerbangan luar angkasa komersial pertamanya.
Ketika ini, satu-satunya perusahaan yang menawarkan paket wisata ke luar angkasa sejak 2001 adalah Space Adventures, perusahaan asal Virginia yang memfasilitasi perjalanan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Ketika ini, beberapa astronaut domisili di ISS yang mengorbit bumi pada ketinggian 350 kilometer.
Beberapa miliarder yang pernah menjadi kliennya, semacam miliarder pendiri Guy Laliberte, Cirque du Soleil, desainer Richard Garriott, beserta Mark Shuttleworth.
Charles Simonyi merupakan miliarder asal Hungaria yang menjadi sosok di balik penciptaan Microsoft World beserta Excel. Dia menjadi satu-satunya miliarder yang memungut paket wisata ke luar angka sebanyak dua kali, yakni pada 2007 beserta 2009.
Ketika wisata ke luar angkasa pertamanya, Simonyi mengikuti pelatihan selama enam bln bersama kosmonot di Strart City, dekat Kota Moscow, Rusia. Dalam pelatihan itu, dia belajar hal-hal terkait luar angkasa bersama macam mana kelangsungan hidup di sana.
Dia pula harus belajar bahasa Rusia. Selainnya, dia harus diperiksa 100 dokter untuk memastikan keadaan kesehatannya dan harus lulus dengan puluhan tes medis.
Simonyi, kemudian bergabung dengan sepasang kosmonot menempuh perjalanan selama dua hari ke ISS, di sebuah pesawat yang mempunyai tiga kamar bobok. Dia melenyapkan 12 hari di sana. Tentu saja, yang dia lakukan selama 12 hari di luar angkasa merupakan lebih lebih dari satu menatap ke luar jagat.
"aku mengerjakan perjalanan dengan kecepatan yang ter menakjubkan. Setiap 90 menit, engkau bisa melihat musim semi, musim gugur. Anda memandang Arktik, saudara memandang keindahan daerah tropis, memandang malam, beserta memandang siang. Saya menyadari, itu merupakan pengalaman yang luar biasa," ungkapnya.
"Bintang-bintang di sana terlihat begitu mengagumkan, luar biasa. Semacam seseorang yang telah menyebar debu berlian di atas selimut beludru," Anousheh Ansari, yang mengerjakan perjalanan ke luar angkasa setahun sebelum Simonyi.
Lalu, apa yang ia makan selama berada di luar angkasa? Simonyi mengungkapkan, makanan yang dimakan tidak jauh berbeda dengan makanan manusia di bumi. Hanya saja, disajikan dengan memperhatika standar gizi khusus bersama pengemasan yang lebih awet.
Dia menuturkan, berada di lingkungan yang tidak mempunyai gravitasi, tubuhnya melayang bersama terbang. Tak hanya itu, dia bahkan bisa mengangkat beban seberat 500 pound hanya dengan satu jari.
Macam mana cara dia mandi? Karena air menjadi gelembung, cara mandi yang dilakukan merupakan dengan membasuh badan memakai handuk yang sudah dibasahi dari bumi. Setelah menyikat gigi, Simonyi harus meludah di serbet yang didesain mampu menyerap tiga kali lipat volume di bumi.
Aktivitas buang airnya, ujar Simonyi, menggunakan alat pembuangan unik. Menurutnya, dia memakai toilet unik yang menggunakan sistem pipa hisap khusus.
Pada penerbangan ke luar angkasa pertamanya itu, Simonyi merasa begitu beruntung. Sebab, luar angkasa tanpa gravitasi lebih besar berpotensi membuat orang lesu, pusing dan mual. Tulang belakang juga bisa gampang terluka. Tanpa gravitasi, darah pun tidak bisa dipompa di kepala beserta seluruh tubuh, sehingga bisa bengkak.
Sumber : viva.co.id
Dilansir laman Forbes, Senin 5 Januari 2015, liburan yang dilakukannya, bahkan tidak memiliki kamar mandi nyaman bersama berkemungkinan membuatnya sakit. Simonyi memilih berlibur ke luar angkasa dengan paket liburan senilai US$50 juta, atau Rp629,45 miliar.
Beberapa miliarder dunia pernah merasakan bagaimana berlibur dengan melakukan perjalanan ke luar angkasa. Satu orang eksekutif mengatakan bahwa setidaknya hingga saat ini, 550 orang tajir jagat pernah berwisata ke luar angkasa. Perjalanan ke luar angkasa beberapa tahun ke depan diprediksi akan lebih gampang.
Hal tersebut, karena beberapa perusahaan asing bersaing buat menciptakan penerbangan luar angkasa komersial pertamanya.
Ketika ini, satu-satunya perusahaan yang menawarkan paket wisata ke luar angkasa sejak 2001 adalah Space Adventures, perusahaan asal Virginia yang memfasilitasi perjalanan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Ketika ini, beberapa astronaut domisili di ISS yang mengorbit bumi pada ketinggian 350 kilometer.
Beberapa miliarder yang pernah menjadi kliennya, semacam miliarder pendiri Guy Laliberte, Cirque du Soleil, desainer Richard Garriott, beserta Mark Shuttleworth.
Charles Simonyi merupakan miliarder asal Hungaria yang menjadi sosok di balik penciptaan Microsoft World beserta Excel. Dia menjadi satu-satunya miliarder yang memungut paket wisata ke luar angka sebanyak dua kali, yakni pada 2007 beserta 2009.
Ketika wisata ke luar angkasa pertamanya, Simonyi mengikuti pelatihan selama enam bln bersama kosmonot di Strart City, dekat Kota Moscow, Rusia. Dalam pelatihan itu, dia belajar hal-hal terkait luar angkasa bersama macam mana kelangsungan hidup di sana.
Dia pula harus belajar bahasa Rusia. Selainnya, dia harus diperiksa 100 dokter untuk memastikan keadaan kesehatannya dan harus lulus dengan puluhan tes medis.
Simonyi, kemudian bergabung dengan sepasang kosmonot menempuh perjalanan selama dua hari ke ISS, di sebuah pesawat yang mempunyai tiga kamar bobok. Dia melenyapkan 12 hari di sana. Tentu saja, yang dia lakukan selama 12 hari di luar angkasa merupakan lebih lebih dari satu menatap ke luar jagat.
"aku mengerjakan perjalanan dengan kecepatan yang ter menakjubkan. Setiap 90 menit, engkau bisa melihat musim semi, musim gugur. Anda memandang Arktik, saudara memandang keindahan daerah tropis, memandang malam, beserta memandang siang. Saya menyadari, itu merupakan pengalaman yang luar biasa," ungkapnya.
"Bintang-bintang di sana terlihat begitu mengagumkan, luar biasa. Semacam seseorang yang telah menyebar debu berlian di atas selimut beludru," Anousheh Ansari, yang mengerjakan perjalanan ke luar angkasa setahun sebelum Simonyi.
Lalu, apa yang ia makan selama berada di luar angkasa? Simonyi mengungkapkan, makanan yang dimakan tidak jauh berbeda dengan makanan manusia di bumi. Hanya saja, disajikan dengan memperhatika standar gizi khusus bersama pengemasan yang lebih awet.
Dia menuturkan, berada di lingkungan yang tidak mempunyai gravitasi, tubuhnya melayang bersama terbang. Tak hanya itu, dia bahkan bisa mengangkat beban seberat 500 pound hanya dengan satu jari.
Macam mana cara dia mandi? Karena air menjadi gelembung, cara mandi yang dilakukan merupakan dengan membasuh badan memakai handuk yang sudah dibasahi dari bumi. Setelah menyikat gigi, Simonyi harus meludah di serbet yang didesain mampu menyerap tiga kali lipat volume di bumi.
Aktivitas buang airnya, ujar Simonyi, menggunakan alat pembuangan unik. Menurutnya, dia memakai toilet unik yang menggunakan sistem pipa hisap khusus.
Pada penerbangan ke luar angkasa pertamanya itu, Simonyi merasa begitu beruntung. Sebab, luar angkasa tanpa gravitasi lebih besar berpotensi membuat orang lesu, pusing dan mual. Tulang belakang juga bisa gampang terluka. Tanpa gravitasi, darah pun tidak bisa dipompa di kepala beserta seluruh tubuh, sehingga bisa bengkak.
Sumber : viva.co.id
0 Response to "Biaya Paket Liburan ke Luar Angkasa Rp629,45 Miliar"
Post a Comment